Senin, 15 April 2013

NEWS <> Pemandangan Mengerikan Saat Bom Boston, Banyak Orang Kehilangan Kaki

Lebih dari 100 orang mengalami luka-luka akibat ledakan bom saat event Boston Marathon, Massachusetts, Amerika Serikat (AS). Banyak dari korban luka yang kehilangan kakinya akibat ledakan tersebut.

"Para pelari baru mencapai finish dan mereka kini tidak punya kaki," ucap salah satu peserta marathon, Roupen Bastajian (35) seperti dilansir The New York Times, Selasa (16/4/2013).

Bastajian mengakui, dirinya melihat banyak orang yang kehilangan kaki di sekitar lokasi ledakan. "Ada banyak orang tanpa kaki. Darah di mana-mana," imbuhnya.

"Kami menggunakan turniket (semacam pembalut luka untuk menghentikan pendarahan). Saya mengikat sedikitnya lima, enam potongan kaki dengan turniket," terang pria yang juga mantan Marinir AS ini.

Keterangan serupa juga disampaikan Deirdre Hatfield yang berdiri hanya beberapa langkah dari garis finish ketika ledakan terjadi. Wanita berusia 27 tahun ini mengaku, melihat beberapa tubuh manusia terlempar hingga ke jalanan.

Dia juga melihat sejumlah anak-anak yang tergeletak tak berdaya. Menurutnya, sebagian besar korban luka dalam insiden tersebut kehilangan kaki.

Sedangkan Bruce Mendelsohn (44) mengaku tengah berada di dalam kantornya yang tepat berada di atas garis finish ketika ledakan terjadi. Mendelsohn yang merupakan veteran tentara AS ini langsung berlari keluar gedung dan disambut ceceran darah di mana-mana.

"Ada ceceran darah di jalanan maupun di trotoar," ucapnya. Ditambahkannya, banyak orang yang mengalami luka-luka di bagian perut ke bawah.

Dua ledakan terjadi di dekat garis akhir (finish) event maraton Boston Marathon, yang berjarak 50-100 meter dari para pelari. Dilaporkan 3 orang tewas, termasuk seorang anak berusia 8 tahun, dan lebih dari 100 orang lainnya luka-luka akibat ledakan ini.

Ledakan ketiga dilaporkan terjadi beberapa saat kemudian di perpustakaan John F Kennedy yang letaknya 5 km dari garis akhir Boston Marathon. Tidak ada korban luka akibat ledakan di perpustakaan John F Kennedy tersebut.

Dalang di balik ledakan ini belum diketahui. Aparat setempat masih melakukan penyelidikan secara cepat. Gedung Putih telah mengeluarkan pernyataan dengan menyebut ledakan ini sebagai aksi teror.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar