Senin, 01 April 2013

UNIK <> Kontainer Bekas Disulap Jadi Rumah

 
Apa yang ada dalam benak anda ketika melihat sebuah kontainer atau peti kemas? Biasanya kontainer dipakai untuk mengangkut barang-barang dan disandingkan dengan sebuah truk. Sebuah peti kemas atau kontainer memiliki massa batas waktu, umur sebuah kontainer dipastikan tidak bisa bertahan sampai 10 tahun.

Jika sudah tak layak pakai, kontainer akan digudangkan dan hanya menjadi kaleng raksasa bekas. Tapi siapa sangka, di bilangan Jakarta Utara, ada sebuah perusahaan yang mengubah kontainer menjadi tempat istimewa, mulai dari kantor hingga barak peristirahatan pekerja.

Bertempat di Jalan Marunda Raya, Jakarta Utara, di atas tanah seluas sekitar 500 meter persegi ini kontainer-kontainer yang terlihat usang didaur ulang, dan hasilnya pun luar biasa. Di tempat ini, kaleng raksasa itu diubah menjadi sesuatu yang multifungsi.

Memasuki halaman kerja perusahaan tersebut terlihat, beberapa pekerja sedang melakukan proses pengecetan terhadap kontainer yang warna nya sudah pudar.

Rencananya, kontainer dengan ukuran 6 x 2 meter itu akan diubah menjadi sebuah barak dan akan dikirim ke Sulawesi. Sang pekerja berkata, kalau kontainer ini akan dijadikan barak bagi para pekerja tambang di daerah Sulawesi. Kontainer yang sedang diwarnai ini akan menampung sekitar 10 pekerja tambang untuk melepas lelah.

Lalu, apakah kontainer ini nyaman dijadikan tempat peristirahatan? Adlul Mahbudi, yang juga pemilik PT Mandiri Jaya Insani mengatakan, kotak usang ini bisa dibuat nyaman untuk tempat peristirahatan. PT Mandiri Jaya Insani merupakan nama perusahaan yang bergerak di bidang modifikasi kontainer sejak 2007 silam.

"Kalau masih bentuknya seperti ini, jangankan manusia, binatang juga tidak betah," ujar pria yang akrab disapa Dudi ini saat di lokasi workshop, Jalan Marunda Raya, Cilincing, Jakarta, Kamis (28/3/2013).

Dudi lantas menampilkan kontainer yang sudah dimodifikasi. Wah, ternyata tak ada bedanya dengan hotel bintang tiga. Sebuah tempat tidur dengan model tingkat ditata rapi di dalam kontainer. Lantai besi kontainer pun sudah dilapisi dengan tegel keramik sehingga nyaman di mata.

Tidak hanya itu, dari kejauhan sebuah kamar mandi dengan toilet duduk pun terpampang di sini. Takut diintip? tenang, toilet ini disekat dengan besi dan menggunakan pintu sebagaimana toilet di rumah-rumah pada umumnya.

Memasuki bagian dalam kontainer, hawa panas sangat menyengat kulit. Maklum saja, besi merupakan bahan yang menyerap panas. Meski demikian, Dudi menjamin hawa panas itu akan hilang jika proses modifikasinya sudah memasuki tahap sempurna.

"Ini belum sempurna, kita nanti akan kasih bahan-bahan yang bisa meredam panas sepeti rockwool. Rockwool itu sejenis busa, fungsinya untuk menangkal panas," terang Dudi.

Dudi menjelaskan, dari proses mentah menjadi sebuah kontainer yang layak untuk dipakai menjadi barak dibutuhkan waktu sekitar 7 sampai 10 hari. Dudi menjamin, proses pengerjaan akan dilakukan sebaik mungkin sehingga para pengguna jasa-nya tidak akan mengeluh.

Untuk soal harga, Dudi mengaku harga kontainernya sangat ekonomis. "Untuk soal harga saya pastikan lebih murah dari bangunan permanen, tidak sampai Rp 100 juta," tutup Dudi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar