Senin, 15 April 2013

MOTIVASI <> Kisah Dibalik Doa Yang Tak Terkabul

Selepas solat dzuhur iseng2 buka FB ternyata ada sepenggal kisah yang menarik dibaca oleh kita semua agar tak berburuk sangka dahulu mengapa doa kita belum dikabulkan?.

Ada seseorang yang rajin berdoa, minta sesuatu sama Allah. Orangnya sholeh. Ibadahnya baik.Tapi doa tak kunjung terkabul. Sebulan menunggu masih belum terkabul juga. Tetap dia berdoa. Tiga bulan juga belum. Tetap dia berdoa. Hingga hampir satu tahun doa yang ia panjatkan, belum terkabul juga. Dia melihat teman kantornya. Orangny...a biasa saja. Tak istimewa. Sholat masih bolong-bolong. Kelakuannya juga sering nggak beres, sering tipu-tipu, bohong sana-sini. Tapi anehnya, apa yangdia doain, semuanya dipenuhi. Orang sholeh ini pun heran. Akhirnya, dia pun datang ke seorang ustadz. Ceritalah dia permasalahan yang sedang dihadapi. Tentang doanya yang sulit terkabul padahal dia taat, sedangkan temannya yang bandel, malah dapat apa yang diainginkan.

Tersenyumlah ustadz ini. Bertanyalah si ustadz ke orang ini. Kalau Anda lagi duduk di warung, kemudian datang pengamen, tampilannya urakan, maen musiknya gak bener, suaranya fals, bagaimana? Orang sholeh tadi menjawab, segera saya kasih pak ustadz, gak nahan ngeliat dan ndengerin dia lama-lama di situ, sambil nyanyi pula.

Kalau pengamennya yang datengrapi, main musiknya enak, suaranya empuk, bawain laguyang kamu suka, bagaimana? Wah, kalo gitu, saya dengerin ustadz. Saya biarin dia nyanyi sampai habis. Lama pun nggak masalah. Kalauperlu saya suruh nyanyi lagi. Nyanyi sampai sealbum pun saya rela. Kalau pengamen tadi saya kasih 500, yang ini 10.000 juga berani, ustadz.

Pak ustadz pun tersenyum. begitulah nak. Allah ketika melihat engkau, yang sholeh, datang menghadap-Nya, Allah betah ndengerin doamu. Melihat kamu. Dan Allah pengen sering ketemu kamu dalam waktu yang lama. Buat Allah, ngasih apa yang kamu mau itu gampang betul. Tapi Dia pengen nahan kamu biar khusyuk, biar deket sama Dia. Coba bayangin, kalo doamu cepetdikabulin, apa kamu bakal sedeket ini? Dan di penghujung nanti, apa yang kamu dapatkan kemungkinan besar jauh lebih besar dari apa yang kamu minta.

Beda sama temenmu itu. Allah gak mau kayaknya, dia deket-deket sama Allah. Udah dibiarin biar bergelimang dosa aja dia ini. Makanya Allah buru-buru kasih aja. Udah. Jatahnya ya segitu doang. Gak nambah lagi.
Dan yakinlah, kata pak ustadz, kalaupun apa yang kamu minta ternyata gak Allah kasih sampai akhir hidupmu, masih ada akhirat,nak. Sebaik-baik pembalasan adalah jatah surga buat kita. Nggak bakal ngerasa kurang kita di situ.

Tersadarlah orang tadi. Ia pun beristighfar, sudah berprasangkaburuk kepada Allah. Padahal Allah betul-betul amat menyayanginya..

Sumber : http://www.facebook.com/irwan.iskandar.184

NEWS <> Boston Bak Medan Perang, Banyak Potongan Kaki & Darah di Mana-mana

Ledakan bom yang mengguncang saat berlangsung event Boston Marathon di negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat (AS) menyisakan kekacauan luar biasa. Sejumlah saksi mata menuturkan, situasi Copley Square di Boston bak arena perang yang dipenuhi darah dan potongan tubuh manusia.

Dua buah bom meledak di dekat garis finish saat pergelaran Boston Marathon pada Senin (15/4) sore waktu setempat. Saat itu, puluhan ribu pelari sedang menuju garis akhir. Betapa kagetnya mereka ketika disambut bola api besar dan asap yang membumbung tinggi ke angkasa.

Teriakan para penonton yang menyemangati para pelari pun berubah menjadi teriakan kepanikan. Orang-orang berlarian untuk menyelamatkan diri.

"Para pelari baru saja mencapai finish dan kini mereka tidak punya kaki. Banyak sekali dari mereka. Banyak sekali orang-orang kehilangan kakinya. Darah di mana-mana. Ada darah di mana-mana. Anda melihat tulang, potongan tubuh... Seperti medan perang," ujar seorang polisi asal Rhode Island yang ada di lokasi kejadian, seperti dilansir Reuters, Selasa (16/4/2013).

Keterangan yang tak jauh berbeda disampaikan oleh salah satu peserta lari maraton yang berhasil selamat. Beberapa saat sebelum ledakan terjadi, sekitar 17.584 pelari dari total 23.326 pelari yang mengikuti Boston Marathon, sudah melewati garis finish.

"Saya melihat orang-orang yang kehilangan kakinya akibat ledakan tersebut. Ada banyak darah di bagian kaki mereka. Kemudian ada orang-orang yang didorong dengan kursi roda," tutur Joe Anderson (33), seorang nelayan dari Pembroke, Massachusetts, yang berhasil melewati garis finish sembari membentangkan bendera AS.

Ambulans, mobil pemadam kebakaran serta puluhan mobil polisi langsung memenuhi lokasi. Orang-orang yang berhasil selamat dari ledakan hanya bisa menangis dan saling berpelukan.

"Suaranya seperti dentuman sonik. Saya bahkan tidak bisa berhenti gemetar," ucap Melissa Stanley, yang menyaksikan putrinya melintasi garis finish sekitar 4 menit sebelum ledakan.

Akibat ledakan ini, sejumlah aparat di wilayah AS, termasuk Washington dan New York memberlakukan kondisi siaga. "Ledakan kuat ini berdampak pada luka-luka serius," tutur Komisioner Kepolisian Boston, Ed Davis.

Hingga saat ini dilaporkan 3 orang tewas, termasuk seorang anak berusia 8 tahun, dan lebih dari 100 orang lainnya luka-luka akibat ledakan ini.

NEWS <> Angkatan Laut AS Kerahkan Tim Ahli Penjinak Bom ke Boston

Menyusul ledakan bom yang mengguncang Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, Angkatan Laut AS mengerahkan tim ahli penjinak bom ke Boston. Mereka akan membantu aparat setempat mencari dan menjinakkan bahan-bahan peledak di wilayah tersebut.

Tim penjinak bom yang dikerahkan Angkatan Laut AS itu berasal dari Naval Station Newport, Rhode Island. Tim tersebut dikirimkan ke Massachusetts setelah pejabat-pejabat negara bagian tersebut meminta tolong Angkatan Laut AS.

Demikian disampaikan pejabat-pejabat Boston seperti dilansir News.com.au, Selasa (16/4/2013).

Dua ledakan terjadi di dekat garis akhir (finish) event maraton akbar Boston Marathon, yang berjarak 50-100 meter dari para pelari. Dilaporkan 3 orang tewas, termasuk seorang anak berusia 8 tahun, dan lebih dari 100 orang lainnya luka-luka akibat ledakan ini.

Ledakan ketiga dilaporkan terjadi beberapa saat kemudian di perpustakaan John F Kennedy yang letaknya 5 km dari garis akhir Boston Marathon. Tidak ada korban luka akibat ledakan di perpustakaan John F Kennedy tersebut.

Dalang di balik ledakan ini belum diketahui. Aparat setempat masih melakukan penyelidikan secara cepat. Gedung Putih telah mengeluarkan pernyataan dengan menyebut ledakan ini sebagai aksi teror.

NEWS <> SBY Sudah Terima Laporan, Tak Ada WNI Jadi Korban Bom di Boston

Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada korban tewas WNI akibat Bom Boston Marathon. Presiden SBY telah mendapat laporan mengenai kondisi terakhir WNI disana.

"Sejauh ini dilaporkan Dubes AS tidak ada korban WNI atas persitiwa bom di Boston," ujar Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Selasa (16/4/2013).

Julian mengatakan Presiden SBY telah mendengar peristiwa Bom Boston tersebut dari media massa. Sejauh ini belum ada rencana komunikasi dengan Presiden AS Barack Obama.

"Bapak Presiden telah mendengar melalui berita di media massa tentang bom di Boston AS. Namun belum ada komunikasi dengan Presiden AS terkait hal tersebut," jelasnya.

Dua ledakan terjadi di dekat garis akhir (finish) event maraton Boston Marathon, yang berjarak 50-100 meter dari para pelari. Dilaporkan 3 orang tewas, termasuk seorang anak berusia 8 tahun, dan lebih dari 100 orang lainnya luka-luka akibat ledakan ini.

Ledakan ketiga dilaporkan terjadi beberapa saat kemudian di perpustakaan John F Kennedy yang letaknya 3 mil dari garis akhir Boston Marathon.

Sumber: detik.com

NEWS <> Pemandangan Mengerikan Saat Bom Boston, Banyak Orang Kehilangan Kaki

Lebih dari 100 orang mengalami luka-luka akibat ledakan bom saat event Boston Marathon, Massachusetts, Amerika Serikat (AS). Banyak dari korban luka yang kehilangan kakinya akibat ledakan tersebut.

"Para pelari baru mencapai finish dan mereka kini tidak punya kaki," ucap salah satu peserta marathon, Roupen Bastajian (35) seperti dilansir The New York Times, Selasa (16/4/2013).

Bastajian mengakui, dirinya melihat banyak orang yang kehilangan kaki di sekitar lokasi ledakan. "Ada banyak orang tanpa kaki. Darah di mana-mana," imbuhnya.

"Kami menggunakan turniket (semacam pembalut luka untuk menghentikan pendarahan). Saya mengikat sedikitnya lima, enam potongan kaki dengan turniket," terang pria yang juga mantan Marinir AS ini.

Keterangan serupa juga disampaikan Deirdre Hatfield yang berdiri hanya beberapa langkah dari garis finish ketika ledakan terjadi. Wanita berusia 27 tahun ini mengaku, melihat beberapa tubuh manusia terlempar hingga ke jalanan.

Dia juga melihat sejumlah anak-anak yang tergeletak tak berdaya. Menurutnya, sebagian besar korban luka dalam insiden tersebut kehilangan kaki.

Sedangkan Bruce Mendelsohn (44) mengaku tengah berada di dalam kantornya yang tepat berada di atas garis finish ketika ledakan terjadi. Mendelsohn yang merupakan veteran tentara AS ini langsung berlari keluar gedung dan disambut ceceran darah di mana-mana.

"Ada ceceran darah di jalanan maupun di trotoar," ucapnya. Ditambahkannya, banyak orang yang mengalami luka-luka di bagian perut ke bawah.

Dua ledakan terjadi di dekat garis akhir (finish) event maraton Boston Marathon, yang berjarak 50-100 meter dari para pelari. Dilaporkan 3 orang tewas, termasuk seorang anak berusia 8 tahun, dan lebih dari 100 orang lainnya luka-luka akibat ledakan ini.

Ledakan ketiga dilaporkan terjadi beberapa saat kemudian di perpustakaan John F Kennedy yang letaknya 5 km dari garis akhir Boston Marathon. Tidak ada korban luka akibat ledakan di perpustakaan John F Kennedy tersebut.

Dalang di balik ledakan ini belum diketahui. Aparat setempat masih melakukan penyelidikan secara cepat. Gedung Putih telah mengeluarkan pernyataan dengan menyebut ledakan ini sebagai aksi teror.

MOTIVASI <> Kisah Petani Jagung

Ayah adalah tipe pebisnis yang membuatku tak habis pikir. Jika kebanyakan orang berbisnis, tak ingin membagi resep rahasia, ataupun ilmu utamanya, Ayah justru sebaliknya. Ayah tak pernah pelit untuk berbagi ilmu, dari sekian pegawai yang dimilikinya, semuanya diajarinya untuk membuat sepatu. Tak ada satupun ilmu yang ia sembunyikan. Tak hanya itu, didorongnya mereka untuk lepas dan mandiri dari ayah.

Aku dan Mas Agus waktu itu sampai terheran-heran. Mendidik pegawainya untuk mandiri bukankah justru akan melahirkan pesaing baru bagi usaha Ayah?

Ayah menjelaskan konsepnya dengan satu kisah sederhana. Kisah yang masih aku ingat sampai sekarang.
“Bapak pernah cerita ke kalian tentang kisah seorang petani jagung yang berhasil?”
Aku dan Mas Agus hanya menggeleng.

“Alkisah ada seorang petani jagung yang sangat sukses.”, Ayah berhenti mengambil nafas sejenak.
Aku dan Mas Agus pasang telinga, antusias mendengarkan.

Dengan nada layaknya seorang pendongeng ia melanjutkan, “Di negerinya, setiap tahun diadakan kontes jagung, untuk mencari petani mana yang menghasilkan jagung terbaik. Petani sukses tadi, dia sering memenangkan kontes jagung tersebut. Tak hanya sekali, namun berkali-kali dan boleh dikata, setiap kontes jagung diadakan petani inilah pemenangnya. Kalian tahu rahasianya?” Tanya Ayah ke arah kami.

“Pupuk rahasia?”, Mas Agus coba mejawab.
 “Bukan, bukan itu rahasianya. Suatu waktu seorang wartawan bertanya pada petani sukses ini, apa formula rahasianya dia bisa memenangkan kontes jagung tersebut sampai berkali-kali. Si petani menjawab, 'tak ada formula rahasia, aku hanya membagikan benih-benih jagung terbaikku kepada petani tetangga-tetanggaku”

“Lho, benih  jagung terbaiknya kok malah diberikan ke tetangga? Tapi kok dia yang menang? Aneh!”, tanyaku.

“Itu dia kuncinya”, Ayah tersenyum. “Alin di sekolah sudah belajar IPA kan? Tentang tanaman yang punya serbuk sari dan putik?”

“Sudah” jawabku sambil mengangguk.
“Kita tahu bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak, lalu menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain.”, tangan ayah bergerak-gerak bak seorang pendongeng.

“Coba bayangkan Jika tanaman jagung tetangga buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang petani sukses ini pun juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagungnya.”
Kakakku manggut-manggut mulai paham.

Ayah melanjutkan “Sebaliknya jika tanaman jagung tetangga baik, maka serbuk sari yang dibawa angin dari ladang jagung mereka akan baik pula, disinilah bila kita ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, kita harus menolong tetangga kita untuk mendapatkan jagung yang baik pula.

“Begitu pula dengan hidup kita Nak. Jika kita ingin meraih keberhasilan, maka kita harus menolong orang sekitar menjadi berhasil pula. Mereka yang ingin hidup dengan baik harus menolong orang disekitarnya untuk hidup dengan baik pula. “, Ayah menutup ceritanya dengan bijak. 

Sumber : Sepatu Terakhir, Novel Inspiratif
http://www.kisahinspirasi.com/2013/01/kisah-petani-jagung.html

Senin, 01 April 2013

NEWS <> 4 Kisah Heroik dari Kolong Jembatan

Kolong jembatan adalah ruang sisa ekses dari pembangunan jembatan. Namun siapa sangka, dari sudut-sudut ruang sisa itu, terkadang malah dimanfaatkan oleh orang lain. Pemanfaatan yang tak pada tempatnya karena keterpaksaan. Namun ada beberapa kisah heroik yang timbul dari ruang sisa itu.

Sekolah Gratis Ibu Kembar
Adalah Sri Rossyati dan Sri Irianingsih, yang sering disapa Rosy dan Rian atau akrab dengan julukan Ibu Kembar, mendirikan sekolah di bawah kolong-kolong jembatan bagi anak-anak tak mampu. Sekolah Darurat Kartini namanya, tak memiliki tempat tetap dan terus berpindah dari satu kolong jembatan ke kolong jembatan lainnya.

Saat didirikan pada tahun 1990, Sekolah Darurat Kartini berlokasi di kolong jembatan Pluit. Karena penggusuran lalu pindah ke kolong jembatan Ancol, kemudian kolong jembatan Penjaringan, Kali Jodo, dan sekarang di pinggiran rel kereta Bandengan, yang ke semuanya berlokasi di Jakarta Utara.

Sekolah Darurat Kartini adalah sekolah yang tidak pernah memungut biaya sepeser pun kepada 621 muridnya sejak 1990. Sekolah ini sudah berdiri selama 22 tahun dan tercatat 6 kali berpindah tempat karena tergusur.

Karena menyalahi UU Nomor 23/2007 tentang Perkeretaapian, yakni bangunan dengan radius 6 meter dari bantaran rel akan ditertibkan jika tidak mempunyai izin, maka Sekolah Darurat Kartini direlokasi. Surat pemindahan lokasi tersebut diterima sejak 2 Juli dengan masa tenggat tanggal 9 September 2012 lalu.

Akhirnya, Sekolah Darurat Kartini mendapatkan donatur untuk membangun gedung sekolah dari Polda Metro Jaya dan PT Sriwijaya Air di Kawasan Pergudangan Jakarta, Kampung Bandan, Ancol. Pembangunan gedung baru diprakarsai oleh Polda Metro Jaya yang didanai oleh PT Sriwijaya Air sekitar Rp 500 juta. Direktur Utama PT Sriwijaya Air, Chandra Lie, mengaku menghormati pengabdian ibu guru kembar itu.

 


Anjing Selamatkan BayiSeekor anjing menyelamatkan seorang bayi di bawah jembatan di Winkongo, dekat Bolgatanga, ibukota Ghana. Sebenarnya, upaya pencarian dilakukan untuk mencari anjing itu, bukan sang bayi.

Saat itu, anjing itu dicemaskan pemiliknya karena tak kunjung pulang saat beranjak malam. Pencarian pun digelar malam itu juga melalui sawah dan hutan. Para pencari mendapati anjing itu di bawah jembatan, melingkarkan diri ke bayi yang baru lahir bertali pusat yang tampaknya dibuang orang tuanya.

 

Sekolah Gratis di India
Seperti halnya ibu kembar Rossy dan Rian dengan Sekolah Darurat Kartini-nya, di bawah kolong jembatan di Jakarta Utara, pria dari India ini, Rajesh Kumar Sharma (41) juga memiliki sekolah gratis di bawah jembatan di New Delhi India. Demikian seperti dilansir Huffington Post, 12 April 2012.

Sharma, merupakan penjaga toko, yang setiap harinya meluangkan waktu 2 jam untuk mengajar anak-anak di bawah kolong jembatan. Ada sekitar 30 anak-anak yang diajarnya di kelas bawah kolong jembatan itu, beralaskan tanah dan papan tulis yang ditempelkan di tembok fly over.

Dia melakukan ini karena dirinya sendiri pernah putus kuliah saat menginjak tahun ketiga karena kesulitan biaya. Sharma tak ingin pengalaman itu terulang pada anak-anak di bawah kolong jembatan ini. Karena itu dia membuka sekolah gratis yang diajarnya sesuai kurikulum di India.

Sharma bahkan harus membujuk orang tua para anak-anak itu yang rata-rata adalah buruh dan petani yang menginginkan anak-anaknya bekerja untuk menambah pendapatan keluarga.

 

Mak Tun Penjaga 14 Anjing
Sri Susanti (55) atau yang biasa dipanggil Mak Tun, hidup sebatang kara. Namun dia hidup dengan 14 anjingnya di bawah kolong jembatan kawasan Pusponjolo, Semarang, Jawa Tengah.

Kisah Mak Tun dan anjing berawal dari tahun 2010. Kala itu, dia kesepian karena tak punya saudara kandung atau kerabat. Lalu dia merawat dua anjing sebagai teman. Satu diberi nama Edo (jantan) dan Belang (betina). Semakin lama, anjingnya beranak pinak hingga total berjumlah 20 anjing. Tapi, tak semua bisa bertahan hidup. Hanya tersisa 14 anjing.

Sejak warungnya dirobohkan pada 2010 lalu, Mak Tun jadi tak memiliki penghasilan. Uang yang diperoleh dari memulung tak bisa untuk biaya makan anjing-anjingnya. Karena itu, dia perlu bantuan segera.

Per akhir Maret 2013, berkat bantuan donatur dan organisasi hewan penyayang binatang,  Mak Tun dan belasan anjingnya meninggalkan tempat tinggal lamanya di bawah jembatan dekat sungai Banjir Kanal Barat Semarang. Saat ini Mak Tun tinggal yang lebih layak yaitu di sebuah bangunan yang dulunya digunakan untuk toko anjing.

 

 

UNIK <> 6 Bentuk Rumah & Kantor dari Kontainer

1. Rumah Multikontainer

Rumah ini terletak di Pantai Redondo, California. Rumah ini didesain dari 8 kontainer berbagai ukuran yang didesain oleh biro arsitek DeMaria Design and Logical Homes pada 2006. Satu kontainer bahkan berfungsi sebagai kolam renang.
Rumah ini diklaim kuat, bebas rayap, tahan api dan 70 persen konstruksinya mengurangi limbah. Tak heran rumah ini mencuri perhatian pers dan mendapatkan penghargaan arsitektural.
Selain membuat proyek rumah mewah ini, biro arsitek ini juga mengembangkan rumah kontainer yang lebih terjangkau untuk perumahan keluarga.















 



2. The Ecopod
The Ecopod, julukan rumah mungil 1 kontainer ini di, dibangun sangat ramah lingkungan dan bisa dipindah-pindahkan di Toronto, Kanada. Pintu-pintu kontainer tetap dipertahankan, sementara dalamnya ada pintu kaca.
Ada panel surya untuk memenuhi tenaga rumah itu yang bila dibuka bisa menjadi teras. Sistem insulasi kontainer ini berbasis kedelai dan lantainya terbuat dari karet daur ulang.
Rumah ini sebenarnya tidak digunakan untuk kediaman tetap, tapi hanya digunakan untuk rumah rekreasi yang digunakan pada akhir pekan saja.






















  

3. Modular Dwelling Unit
Ini juga rumah kontainer tunggal, yang dijuluki Modular Dwelling Unit (MDU) yang dibuat oleh rumah desain arsitektur LOT-EK di New York, Amerika Serikat. Kendati menggunakan hanya 1 kontainer, namun rumah ini menghindari kesan panjang dan sempit.
Rumah kontainer tunggal ini, diperpanjang dari 12 meter panjang dan 2 meter lebar intinya. LOT-EK melebarkan kontainer dengan memotong beberapa sisi samping kontainer hingga bisa didorong keluar dengan fleksibel membentuk kamar, ruang kerja atau ruang lainnya. Dari luar, sisi yang didorong ini ada bahan fleksibel seperti akordeon yang bisa ditarik-ulur.
Bila ingin bepergian, bagian-bagian yang menyembul ini bisa didorong kembali ke dalam dan siap ditarik bila dipasangkan dengan kepala truk. Bagian interior, perlengkapan dan perabot rumah ini dibuat dari kayu lapis dan plastik yang dibalut kayu lapis.
Awalnya MDU ini diperuntukkan bagi mereka yang secara konstan melakukan perjalanan keliling dunia untuk jangka panjang. Namun rumah ini juga bisa dikonfigurasi untuk tempat tinggal permanen.



  














4. Rumah Pekerja Konstruksi LiNX
4 Kontainer yang disusun bertingkat ini didesain oleh desainer industri yang berasal dari Dublin, Richard Barnwall. Rumah kontainer yang dijuluki LiNX ini aslinya diperuntukkan bagi pekerja konstruksi.
Namun melihat interiornya yang mudah diadaptasi dan dimodifikasi, rumah ini dengan mudah bisa digunakan sebagai rumah temporer bahkan permanen.
 











 5. Asrama Mahasiswa 1.000 Kontainer
1.000 Kontainer ini ditumpuk-tumpuk untuk proyek asrama mahasiswa di Keetwonen, Amsterdam, Belanda. 1 Kontainer untuk 1 kamar asrama, membuatnya menjadi kota kontainer terbesar di dunia.
Asrama ini diluncurkan oleh pengembang Tempo Housing pada tahun 2006. Asrama ini dilengkapi atap yang menampung dan mengolah air hujan, juga teknologi yang bisa mengatur panas. Asrama ini juga dipenuhi segala fasilitas yang diperlukan mahasiswa.
Proyek ini berhasil mencuri banyak perhatian dari internasional dan penghargaan di bidang arsitektur. Seharusnya, proyek ini direlokasi 5 tahun setelah dibangun, namun karena kesuksesannya, ditunda relokasinya hingga 2016.
 

6. Kota Kontainer
Komplek perkantoran dari kontainer ini dikembangkan pengembang Urban Space Management di London Docklands pada 2001. Permintaan akan kantor buatan rumahan yang terdiri dari 80 persen bahan daur ulang ini membuat pengembang mendirikan 1 kompleks kota kontainer lagi di sebelahnya pada tahun 2002.
Arsitek Nicholas Lacey dan mitranya Buro Happold tidak menggunakan 1 kontainer menjadi 1 ruangan unit kantor, tetapi memotong-motong bagiannya, kemudian menempelkan komponen lain untuk menciptakan ruang kerja atau hunian yang kreatif.

 
 

UNIK <> Kontainer Bekas Disulap Jadi Rumah

 
Apa yang ada dalam benak anda ketika melihat sebuah kontainer atau peti kemas? Biasanya kontainer dipakai untuk mengangkut barang-barang dan disandingkan dengan sebuah truk. Sebuah peti kemas atau kontainer memiliki massa batas waktu, umur sebuah kontainer dipastikan tidak bisa bertahan sampai 10 tahun.

Jika sudah tak layak pakai, kontainer akan digudangkan dan hanya menjadi kaleng raksasa bekas. Tapi siapa sangka, di bilangan Jakarta Utara, ada sebuah perusahaan yang mengubah kontainer menjadi tempat istimewa, mulai dari kantor hingga barak peristirahatan pekerja.

Bertempat di Jalan Marunda Raya, Jakarta Utara, di atas tanah seluas sekitar 500 meter persegi ini kontainer-kontainer yang terlihat usang didaur ulang, dan hasilnya pun luar biasa. Di tempat ini, kaleng raksasa itu diubah menjadi sesuatu yang multifungsi.

Memasuki halaman kerja perusahaan tersebut terlihat, beberapa pekerja sedang melakukan proses pengecetan terhadap kontainer yang warna nya sudah pudar.

Rencananya, kontainer dengan ukuran 6 x 2 meter itu akan diubah menjadi sebuah barak dan akan dikirim ke Sulawesi. Sang pekerja berkata, kalau kontainer ini akan dijadikan barak bagi para pekerja tambang di daerah Sulawesi. Kontainer yang sedang diwarnai ini akan menampung sekitar 10 pekerja tambang untuk melepas lelah.

Lalu, apakah kontainer ini nyaman dijadikan tempat peristirahatan? Adlul Mahbudi, yang juga pemilik PT Mandiri Jaya Insani mengatakan, kotak usang ini bisa dibuat nyaman untuk tempat peristirahatan. PT Mandiri Jaya Insani merupakan nama perusahaan yang bergerak di bidang modifikasi kontainer sejak 2007 silam.

"Kalau masih bentuknya seperti ini, jangankan manusia, binatang juga tidak betah," ujar pria yang akrab disapa Dudi ini saat di lokasi workshop, Jalan Marunda Raya, Cilincing, Jakarta, Kamis (28/3/2013).

Dudi lantas menampilkan kontainer yang sudah dimodifikasi. Wah, ternyata tak ada bedanya dengan hotel bintang tiga. Sebuah tempat tidur dengan model tingkat ditata rapi di dalam kontainer. Lantai besi kontainer pun sudah dilapisi dengan tegel keramik sehingga nyaman di mata.

Tidak hanya itu, dari kejauhan sebuah kamar mandi dengan toilet duduk pun terpampang di sini. Takut diintip? tenang, toilet ini disekat dengan besi dan menggunakan pintu sebagaimana toilet di rumah-rumah pada umumnya.

Memasuki bagian dalam kontainer, hawa panas sangat menyengat kulit. Maklum saja, besi merupakan bahan yang menyerap panas. Meski demikian, Dudi menjamin hawa panas itu akan hilang jika proses modifikasinya sudah memasuki tahap sempurna.

"Ini belum sempurna, kita nanti akan kasih bahan-bahan yang bisa meredam panas sepeti rockwool. Rockwool itu sejenis busa, fungsinya untuk menangkal panas," terang Dudi.

Dudi menjelaskan, dari proses mentah menjadi sebuah kontainer yang layak untuk dipakai menjadi barak dibutuhkan waktu sekitar 7 sampai 10 hari. Dudi menjamin, proses pengerjaan akan dilakukan sebaik mungkin sehingga para pengguna jasa-nya tidak akan mengeluh.

Untuk soal harga, Dudi mengaku harga kontainernya sangat ekonomis. "Untuk soal harga saya pastikan lebih murah dari bangunan permanen, tidak sampai Rp 100 juta," tutup Dudi.